--> 8/21/11 - 8/28/11 | Kang-Mauk (Ibnu Mas'ud)

informasi menarik dan menyenangkan

www.informasibogorbarat.blogspot.com (Blog Kang Maux)

Friday, August 26, 2011

no image

Cara memasang Widget I LOVE INDONESIA pada blog

Lagi-lagi clc bogorbarat sambil ditemani secangkir kopi hitam + Sebatang Rokok Djisamsoe dan singkong goreng
iseng-iseng posting tentang cara memasang banner I LOVE INDONESIA pada blog
itung-itung sebagai rasa cinta kita terhadap tanah air tercinta ini.
sekalian buat mempercantik blog ( hehehe walaupun sedikit memberatkan blog )
tapi ga ada salahnya mencoba
kalo sudah mencoba kita ga akan penasaran
itung-itung belajar...

oke deh sob langsung aja
1. login ke blogger sobat
2. pilih " rancangan "
3. klik " add widget "
4. pilih " HTML JAVASCRIPT "
5. masukkan Script dibawah ini /copy paste


6. simpan/ save



7. lihat hasilnya
8. selamat mencoba

Thursday, August 25, 2011

no image

Cara Mudah dan Sederhana Membuat Text atau Pesan SELAMAT DATANG di Blog

sambil berbuka puasa
iseng-iseng posting mudah-mudahan bermanfaat
walaupun tampilannya gak bagus yang penting sudah mencoba
itung-itung belajar aja deh...

berikut ini saya akan posting bagaimana cara membuat tampilan ucapan selamat datang pada blog
caranya:
1.log in ke blogger sobat
2.pilih /klik rancangan
3. add widget
4. pilih "HTML java script "
5. masukkan Script dibawah ini atau copy paste
6. simpan/save

7. ganti" Welcome to informasibogorbarat Blog DAN Silahkan menikmati berselancarnya
SESUAI KEINGINAN SOBAT
8. Selesai
9. Selamat mencoba...

Wednesday, August 24, 2011

no image

Cara Mudah dan Gampang Membuat Arsip Posting Blog

Sambil ngopi plus pisang goreng
iseng-iseng posting
cara mudah dan sederhana membuat arsip posting blog
disini ada 2 kategori
1. jika sobat menginginkan posting arsip sesuai tanggal silahkan copy script dibawah ini

2. Jika sobat menginginkan Posting arsip sesuai keyword/tag
copy script di bawah ini


3. caranya :
1. masuk ke blogger sobat
2. pilih " rancangan "
3. add widget pilih "HTML java script '
4. paste script yang sudah di copy
5. simpan

ganti http://informasibogorbarat.blogspot.com
dengan alamat blog sobat

atau bisa juga dengan cara
1. masuk ke blogger sobat
2. pili entri
3. edit HTML bukan compose
4. masukkan script
5. terbitkan entri

selesai MUDAHKAN
SELAMAT MENCOBA...

Monday, August 22, 2011

no image

use Digsby for IM + Email + Social Network


Bagi Teman-teman yang suka Chating bisa mencoba salah satu aplikasi chatting ini
penggunaannya pun cukup mudah.
mungkin dari sekian banyak client chat. digsby menjadi salah satu favourite aplikasi buat chatting
dengan digsby dengan mudah tersambung ke berbagai sosial media network
dengan kata lain cukup simple.
download dulu aplikasinya klik disini

SELAMAT MENCOBA

no image

History about GEDUNG SATE di Bandung Jawa barat Indonesia




Gedung Sate saat ini berfungsi sebagai Kantor Gubernur Kepala Daerah Propinsi Jawa Barat yang berlokasi di Jl. Diponegoro No.22 Bandung. Sayap Timur Gedung Sate sekarang ditempati oleh Kantor Pusat Pos dan Giro yang pada tempo dulu disebut PTT. Sedangkan bangunan tambahan pada sayap Barat, merupakan Gedung DPRD Propinsi Jawa Barat.
Gedung Sate pada Zaman Kolonial Belanda dikenal dengan nama bangunan Gouvernements Bedrijven disingkat "GB" atau Pusat Instansi Pemerintahan. Awal bangunan dimulai dengan peletakan batu pertama pada tanggal 27 Juli 1920, oleh Nona Johanna Catherina Coops putri sulung Walikota Bandung B. Coops yang didampingi Nona Petronella Roeslofsen yang mewakili Gubernur Jenderal di Batavia. Pada awal tahun 1924 Gedung Hoofdbureau PTT rampung dikerjakan, disusul dengan selesai dibangunnya Induk Gedung Sate dan Perpustakaan Tehnik yang paling lengkap di Asia Tenggara, pada bulan September 1942.

Gedung Sate dirancang oleh arsitek Belanda Ir. J. Gerber dari Jawatan Gedung-gedung Negara (landsgebouwendients), dibantu oleh sebuah tim yang terdiri dari: Kol. Genie (Purn.) V.L. Slor dari Genie Militair, Ir. E.H. De Roo dan Ir. G. Hendriks yang mewakili Burgerlijke Openbare Werken (B.O.W) atau DPU sekarang dan Gemeentelijk Bouwbedriff (Perusahaan bangunan Kotapraja) Bandung. Langgam arsitektur Gedung Sate terinspirasi gaya bangunan Italia di Zaman Renaissance. Dan sebagaimana umumnya bangunan resmi yang didirikan oleh BOW, selain mengungkapkan kesan anggun, indah, megah, dan monumental, penantaan bangunan pada umumnya berbentuk simetris. Selain itu juga adanya pemakaian elemen lengkungan yang ritmis, berulang-ulang (repetisi) sehingga menciptakan "irama arsitektur" yang menyenangkan, indah dan unik.
Pada dinding fasade depan Gedung Sate terdapat ornamen berciri tradisional, seperti pada bangunan candi-candi Hindu. Sedangkan ditengah-tengah bangunan induk Gedung Sate, tegak berdiri menara dengan atap bersusun atau yang disebut "tumpang" seperti Meru di Bali atau atap Pagoda. Bagian atasnya yang menjulang menyerupai tusukan sate, karenanya secara popular rakyat memberi nama gedung itu "Gedung Sate".
Bangunan menjadi unik bentuknya, karena merupakan perpaduan dengan gaya arsitektur Barat. Perpaduan gaya Timur dan Barat itu merupakan eksperimen dari pencarian sebuah bentuk identitas Arsitektur Tradisional Indonesia dengan kemahiran konstruksi Barat. Hal ini dapat dilihat pada bangunan Gedung Sate atau bangunan induk Kampus ITB, yang sering disebut sebagai Indo Europeeschen Architectuur Stijl atau Gaya Arsitektur Indonesia Eropa.
Maestro Arsitek dari Negeri Belanda Dr. Hendrik Petrus Berlage dalam kunjungannya ke Kota Bandung pada bulan April 1923, sempat menyatakan bahwa bangunan Gedung Sate beserta rancangan kompleks Pusat Perkantoran Instansi Pemerintahan Sipil Hindia Belanda di Bandung itu merupakan sebuah karya besar. Gedung Sate pada hakekatnya cuma merupakan bagian kecil atau sekita 5% dari "Kompleks Pusat Perkantoran Insatansi Pemerintah Sipil" Hindia Belanda yang menempati lahan Bandung Utara seluas 27.000 meter persegi yang disediakan oleh Gemeente Van Bandoeng lewat Raadbesluit yang disahkan pada tanggal 18 Desember 1929.
Pembangunan Gedung Sate erat kaitannya dengan rencan Pemerintah Kolonial Belanda di Zaman Gubernur Jenderal J.P. Van Limburg Stirum yang memerintah antara Tahun 1916-1921 untuk melaksanakan usul H.F. Tillema pada Tahun 1916, seorang ahli Kesehatan Lingkungan dari Semarang, agar Ibukota Nusantara dalam hal ini Hindia Belanda dipindahkan dari Batavia atau Jakarta sekarang ke Kota Bandung.
Sejumlah Instansi atau departemen pemerintahan, dipindahkan dari Batavia, yang akan mendirikan gedung perkantorannya di sekitar Gedung Sate. Diantaranya Departement Verkeeren en Waterstaat (Departemen Lalu Lintas dan Pengairan) atau DPU sekarang, Hoofdbureau PTT (Kantor Pusat PTT), Departement van Onderwijs en Eeredients (Departemen Pendidikan dan Pengajaran), Departement van Financien (Departement Keuangan), Departement van Binnenlandsch Bestuur (Departemen Dalam Negeri), Departement van Economische Zaken (Departemen Perekonomian), Hoge Raad (Mahkamah Agung), Volksraan (Dewan Rakyat), Centraall Regeering (Pusat pemerintahan), Algemeene Secretarie (Sekretariat Umum), Paleis van Gouverneur General (Istana Gubernur Jenderal), Balai Negara, Pusat Laboratorium Geologi.
Akibat terjadinya resesi ekonomi (malaise) di tahun 1930-an, akhirnya rencana pemindahan ibukota negara beserta bangunan-banguan pemerintah pusat dari Batavia ke Bandung tidak dilanjutkan. Sedangkan bangunan-bangunan yang sempat dirampungkan diantaranya Gedung Departement Verkeer en Waterstaat (Gedung Sate), Hoofdbureau PTT (Kantor Pusat Pos dan Giro), Laboratorium dan Museum Geologi, serta bangunan Pensioen Fonds (Dana Pensiun) yang kini menjadi Gedung Dwi Warna.
Dalam masa perang kemerdekaan Gedung Sate memiliki nilai histories. Pada tanggal 3 Desember 1945, tujuh orang pemuda pejuang yang mempertahankan bangunan tersebut gugur melawan Pasukan Ghurka yang datang menyerang. Kini sebuah monumen peringatan bagi pahlawan yang gugur itu, berdiri tegak di depan Gedung sate. Sejak tahun 1977, sebuah bangunan besar dengan kontekstual yang serasi, tegak menyesuaikan bentuk terhadap langgam arsitektur banguanan Gedung sate, rancangan arsitek Ir. Sudibyo, yang kini berfungsi menjadi gedung DPRD Propinsi Jawa Barat.